Metode/ Teknik Baru Dalam Beternak Semut Rangrang... Belajar Dari Kekurangan Metode Lama..Kami Hadir Di Tahun 2015 ini Mengusung Pola - Teknik Terkini .Silahkan Bergabung ( http://laskarkroto.com )

Ternak Kroto Tanpa Ratu

Selamat malam anda semua. Kembali malam hari ini Republik Kroto - LKP. Laskar Kroto menurunkan tulisan untuk sekedar meramaikan dunia budidaya semut rangrang, minimal sebagai salah satu referensi ke arah mana budidaya semut rangrang yang anda sekalian lakoni mau di bawa.

Malam hari ini kami membuat judul " Ternak Kroto Tanpa Ratu " . Harapan kami tulisan ini bisa memberikan sedikit pencerahan bagi teman-teman calon pembudidaya juga bagi teman yang sudah memulai peruntungan dengan budidaya semut rangrang penghasil telur kroto.

Teman- teman sekalian yang terhormat, kadangkala hadirnya teknologi modern harus di barengi dengan permasalahan yang timbul. Permasalahan, persoalan yang timbul ke permukaan tidak terlepas dari pemakai teknologi itu sendiri. Kita ambil contoh sederhana hadirnya internet. Di mana yang dulunya kita berkomunikasi dua arah masih membutuhkan waktu lama agar mendapat respon. Tetapi sekarang dunia yang luas terasa sempit. Kita bisa berinteraksi dengan rekan-rekan kita dalam hitungan detik.

Terlepas dari semua itu dalam dunia budidaya semut rangrang ilmu yang di sampaikan kadangkala bertentangan dengan pondasi dasar yang sebenarnya. dimana hal itu mestinya, seharusnya di pegang teguh sebagai landasan. Baru setelah landasan tadi kokoh, di atasnya bisa kita lakukan alternatif sebagai perimbangan.

Budidaya adalah hasil budi dan daya manusia, hasil pemikiran..dalam memperbaiki taraf kehidupannya dengan memperhatikan segala aspek norma yang ada.

Usaha yang bermanfaat dan memberi hasil, suatu sistem yang digunakan untuk memproduksi sesuatu dibawah kondisi buatan. ( Budidaya )

Ingat...Budidaya adalah usaha yg bermanfaat dan memberi hasil ( Budidaya semut rangrang = Usaha mengembangbiakkan, memelihara , membudidayakan semut rangrang yang dulunya dianggap sebagai spesies yang tidak berguna menjadi bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis , komersil...selain ikut serta melestarikan keseimbangan lingkungan )

Tapi meski demikian kita dalam budidaya tetap harus memegang teguh pondasi dasar yang menyangkut norma / aturan yang ada pada koloni semut rangrang peliharaan kita. Tidak serta merta membuat teori alternatif menyesatkan yang akan di konsumsi oleh jutaan orang saat ini juga berefek kesinambungan pada anak dan cucu kita nanti.
Kalau kita meletakkan pondasi dasar rapuh maka sama saja kita membuat generasi penerus kita "Ngawur" . Perlu di ingat media yang kita gunakan saat ini ( Internet ) terlalu canggih untuk bisa di hapus dalam sekali waktu.

Apa pondasi dasar yang harus kita pegang teguh dalam budidaya semut rangrang.
Kehidupan semut tidak bisa lepas dari kelengkapan elemen koloni.Dengan kata lain semakin lengkap elemen koloni semakin cepat perkembangbiakan, sebaliknya jika elemen kurang maka perkembangbiakan cenderung lambat.


Begitu pula dalam hal budidaya semut rangrang, meski hanya sekedar semut tetapi mereka punya kehidupan yang sudah tertata secara sistimatis menurut aturan dan normanya yang berlaku ( Koloni semut ). Ada pondasi dasar yang tidak bisa kita ganggu gugat dengan cara apapun. Salah satunya adalah kelengkapan elemen ternak.

Jika salah satu elemen ternak itu tidak ada maka akan timbul permasalahan lambatnya perkembangbiakan, sedangkan syarat utama budidaya semut rangrang adalah koloni yang ada banyak serta lengkap maka akan menghasilkan telur kroto melimpah

Apa saja syarat utama dalam memulai budidaya semut rangrang.

Berguru keadaan kehidupan semut rangrang itu sendiri pada saat di alam bebas.

Kita bisa memanipulasi faktor pendukung kehidupan koloni semut setelah kita boyong ke kandang tangkar atau kandang ternak.  Tetapi faktor utama dalam hal ini tidak bisa kita manipulasi dengan unsur alternatif.
Contoh,pada saat semut rangrang di alam bebas kebutuhan akan senyawa yang terkandung dalam gula di dapatkan dari "embun madu” atau cairan gula. Embun madu ini di hasilkan dari tinja serangga kecil, lucu dan imut bernama Aphid. Dimana tinja / kotoran si Aphid ini mengandung zat gula seperti trisakarida (misalnya: melezitosa, raffinosa, erlosa), disakarida (maltosa, sukrosa), monosakarida (glukosa dan fruktosa). Selain itu, cairan ini juga mengandung asam amino, protein dan lipid dalam cakupan kecil.
Setelah kita menggambil bibit semut rangrang di alam, sementara ini belum ada yang sekaligus mengambil Aphid untuk di budidayakan bersamaan dengan semut rangrang. Sebagai gantinya "Mohon maaf" tinja si Aphid ini pembudidaya memberikan cairan gula kepada koloni semut tangkaran/ ternakan mereka. Prosesnya bagaimana dalam pembuatan cairan pengganti ini ? ( Gula pasir alami yang di hasilkan dari pengkristalan sari tebu di campur dengan air matang pada suhu tertentu )

Teman-teman seperjuangan yang terhormat,...

Dari simulasi di atas dapat kita petik suatu simpulan bahwasanya dari sudut minuman dan makanan saja kita mesti hati-hati dalam menyiapkan asupan yang akan di konsumsi koloni semut budidayaan kita. Contoh di atas dalam pemberian zat gula saja kita harus tahu gula pasir jenis apa dan cara pencampurannya juga bagaimana. Tidak serta merta beli gula di campur air terus di aduk lalu di berikan ke tampungan-tampungan tempat yang akan di konsumsi semut. 
Kenapa kita tidak boleh asal-asalan dalam membuat dan menyajikan cairan gula ke semut peliharaan kita. Jawabanya karena cairan gula yang kita berikan adalah pengganti cairan yang di hasilkan dari tinja hewan bernama Aphid. Jadi komposisi jumlah zat terlarut minimal harus mendekati senyawa yang di hasilkan oleh "tinja" aphid.

Kami lanjutkan.......

Dalam berguru keadaan semut di alam untuk kita petik intisari dalam proses pembudidayaan selanjutnya adalah Faktor utama koloni semut dalam hal ini  Kelengkapan elemen koloni

Dalam budidaya semut rangrang kendala yang sering kali di hadapi adalah mendapatkan  MASTER RATU. Master ratu adalah figur pimpinan yang akan memimpin sekaligus melanjutkan kelangsungan regenerasi selanjutnya ( BERTELUR ). Satu master di alam bebas bisa membawahi berpuluh puluh sub koloni. Terbukti meski anda berburu bibit semut rangrang di area luas, berhektar hektar suatu misal tetapi TIDAK ADA jaminan memperoleh Master Ratu ini.
Master ratu dalam bulan 4, 5, 6 akan bertelur sepanjang hari dan akan berfase ( Mrungsungi = Ganti kulit ) pada bulan 7 setelah melahirkan calon ratu. Calon ratu berwarna coklat bersayap akan berubah menjadi calon ratu bersayap warna hijau dan pada akhirnya akan terbang ke tempat tertentu untuk membentuk sub koloni. Pembentukan sub koloni butuh waktu karena calon ratu bersayap hijau akan mengalami fase di tandai dengan rontoknya sayap. Setelah sayap rontok calon ratu akan naik kasta menjadi ratu pada sub koloni baru dan akan di melanjutkan generasi berikutnya. Tetapi tampuk kepemimpinan masih ada pada sang Master ratu utama tadi. Republik Kroto  sering meminjam istilah ratu bupati, ratu gubernur dan lain-lain tetap di bawah kekuasaan SANG PRESIDEN / SANG MASTER RATU.
Ini sebabnya kadangkala sering terjadi pembantaian calon ratu karena salah presepsi / salah penempatan wilayah otoritas . Bakal calon ratu di sebut ratu, ratu muda di bilang master,  master standar di anggap master utama. Otoritas wilayah , Area kepemimpinan akan mempengaruhi. artinya apa jika bupati daerah A di ambil dan di suruh jadi bupati di daerah B, maka rakyat, masyarakat daerah B, akan berdemo. Keadaan ini akan terlihat jika kita mencampurkan calon ratu dengan warna coklat dan hijau bersayap selang beberapa saat akan di bantai oleh kawanan semut prajurit, pekerja.
Lain halnya jika sang master datang ke tempat A atau B akan di terima dengan suka cita. Keadaan ini bisa kita buktikan jika kita meletakan sang master ratu di tempat yang berbeda dengan sendirinya koloni semut kasta rendah akan segera menerima dengan menggerubuti tetapi bukan membantai.


<img src="ratukroto.jpg" alt="ratukroto usia tua tips republik kroto">


Rekan sekalian yang budiman....

Kadangkala ada teman yang karena satu dan lain hal ( Mohon ma'af ) mengajarkan beternak tanpa ratu bisa, bagi kami hal ini adalah pendangkalan ilmu budidaya. Beliau tidak sadar tulisan/ artikel akan di copy paste ke blogspot-blogspot yang lain dan dalam hitungan jam. Argumen yang kurang benar ini akan di baca dan aminin oleh banyak teman yang lain. Kenapa mereka meng-aminin dan meng-iyakan karena sebagian dari kita menginginkan instant.

Pada tulisan kami sebelumnya Ujung Tombak Budidaya Kroto sudah di jabarkan bahwa kehadiran figur Master Ratu hukumnya wajib ada jika menginginkan penen kroto stabil dan bukan panen sarang kroto.

Kami pernah menerima pertanyaan , inti pertanyaan tersebut adalah :

" Di jumpai di alam bebas satu sarang semut rangrang berisi banyak labirin / gamet dengan kroto banyak di sela-selanya tetapi ratu tidak ada, semut mana yang bertelur ? "


Pertanyaan di atas sederhana tetapi jika salah dalam menjawab akibatnya akan fatal. Mari kita bedah sama-sama.

PERTANYAAN
  1. Di alam di jumpai satu sarang
  2. Berisi telur kroto volume banyak
  3. Tidak di jumpai Ratu
  4. Semut mana yang bertelur ?
ASUMSI 1
  1. Semua koloni semut rangrang bertelur baik pekerja maupun prajurit
  2. Tanpa ratu sekalipun budidaya semut rangrang bisa berjalan, buktinya di jumpai di alam bebas ada sarang tanpa ratu telur krotonya banyak.
ASUMSI 2
  1. Yang bertelur semut betina, buktinya di jumpai di alam bebas ada sarang meski tanpa ratu terdapat telur kroto banyak
  2. Tanpa ratu sekalipun jika semut banyak, dengan tanda banyak gamet/labirin terisi kroto di sela-selanya yang nantinya akan berubah jadi semut muda budidaya semut rangrang bisa berjalan
  3. Syarat bibit unggul adalah di jumpai sarang / labirin / gamet banyak 
Jawaban atas pertanyaan dari kedua asumsi di atas bagi kami kurang benar, mengapa demikian? Mari kita telusuri dengan seksama.

Secara garis besar koloni semut rangrang terdiri atas
  1. Koloni semut rangrang hampir 95 % adalah betina, sisanya yang 5 % adalah jantan
  2. Jantan akan mati setelah mengawini "Master Ratu" 
  3. Master ratu adalah pemimpin satu kesatuan koloni yang bertugas reproduksi / melahirkan regenerasi menghasilakan koloni jantan maupun betina
  4. Master ratu dalam proses pembuahan bisa melakukan pembuahan dalam maupun pembuahan luar
  5. Koloni selanjutnya adalah koloni pekerja, terdiri atas betina fertil dan infertil
  6. Koloni terakhir adalah prajurit
Dalam koloni utuh tugas betina fertil adalah sebagai pengasuh, perawat calon kroto dari di lahirkan sampai menetas. Makanya rumus budidaya semut rangrang kalau di urutkan adalah setelah adanya master ratu berusia tua, jumlah tergantung. Karena master ratu di atas sepuluh tahun mampu "handle" memimpin 60 sampai dengan 90 sub koloni. Setalah adanya master, koloni betina fertil harus banyak.

Sudah juga kami jelaskan di postiingan terdahulu bahwasanya sub koloni dalam hal ini tidak harus berwujud toples dengan kapasitas tertentu bisa pakai, memanfaatkan botol eks. air mineral atau bambu dan lain-lain. ( Dengan catatan mempunyai keasaman mendekati nol atau nol lebih baik lagi ). 
Kenapa sih,..kami menekankan ke keasaman "pH". Hal ini kalau boleh saya ibaratkan dalam membangun rumah tempat tinggal hal utama yang harus di lakukan adalah mencari lokasi yang strategis, nyaman, aman dan bisa di berdayakan, sama dengan tempat atau media tempat semut tangkaran kita, jika rumah barunya memenuhi kriteria, aman, nyaman koloni semut akan betah dan tanpa harus memancing secara otomatis koloni semut dengan suka dan rela akan menerima rumah barunya yang kita siapkan. Di sini fungsi media ber-pH mendekati nol atau nol akan sangat berperan.

Mari kita lanjutkan...!

Setelah master ratu usia tua dengan kapasitas tertentu tersedia, elemen yang hukumnya wajib ada adalah betina fertil. Betina fertil ini akan menggantikan posisi ratu atau master ratu jika dalam koloni tidak ada ratu atau master. Betina fertil ini akan bertelur, tetapi perlu di garis bawahi telur hasil si ferti ini hampir 95% akan di jadikan tumbal dalam koloni, maksudnya telur kroto yang ada akan di jadikan campuran zat perekat sarang atau labirin, atau gamet. Jangan heran jika telur kroto anda lenyap dan berganti dengan bertambahnya labirin, gamet yang akan memenuhi media ( toples, botol, dan lain-lain ).

Betina fertil dalam koloni lengkap akan berperan sebagai pengasuh calon kroto sampai menjadi semut muda. Pertama betina fertil akan memisah gundukan calon kroto yang masih berwarna kekuningan, dengan waktu yang agak singkat calon telur kroto akan membesar menjadi kroto kecil putih dan kuning
kecoklatan. 
Dari sini kita bisa membedakan calon betina dan calon jantan.


<img src="master ratu.jpg" alt="master ratu tips republik kroto">



<img src="republik kroto.jpg" alt="republik kroto tips dan trik ternak kroto m3">



<img src="ternak kroto master ratu.jpg" alt="ternak kroto master ratu tips republik kroto">



Perhatikan lingkaran pada gambar di atas.

Master ratu akan bertelur per menit sepanjang hari dengan meninggalkan gundukan-gundukan calon kroto. Hasil sampling yang Republik Kroto lakukan per gundukan akan menghasilakan 260 sampai dengan 297 butir calon kroto. Butir-butir calon kroto berwarna putih kekuningan ( Silahkan amati gambar ) akan di pisahkan oleh betina fertil dan di tempelkan di sepanjang media tangkar / ternak ( toples, botol dan lain-lain ). 

Koloni selanjutnya adalah kasta pekerja notabene semut betina infertil alias mandul. Kasta ini dalam kapasitasnya di koloni lengkap akan bertindak sebagai operasional harian dari mencari makan, membagi makanan, membuang sampah ( bangkai jantan dan lain-lain ) sampai support betina fertil dalam mengurus calon kroto, kroto sampai jadi semut muda mandiri.

Koloni paling agresif adalah kasta prajurit yang akan bertindak sebagai penjaga koloni utuh dari gangguan predator dalam mensupport operasional harian

Koloni terakhir adalah jantan di mana dalam kapasitasnya di koloni utuh bertugas mengawini ratu secara massal dan akan mati setelah melakukan tugasnya.

Simpulan yang bisa kita petik dalam menjawab pertanyaan di atas adalah :

  1. Tidak benar semua koloni semut betina bisa bertelur
  2. Meski bertelur betina fertil akan melihat kondisi dan tidak serta merta bertelur, karena butuh adaptasi kedalam maupun keluar ( perubahan rangka telur dan lain-lain )
  3. Sarang yang di jumpai di alam dengan tampungan kroto banyak bisa karena sarang tersebut adalah sarang turunan dari sarang utama yang di huni master ratu, karena over kapasitas, betina fertil memboyong calon kroto ke sarang yang di temukan salah satu rekan tadi.pada saat di temukan sudah berubah menjadi kroto di akibatkan cepatnya proses pembesaran.
  4. Kroto yang banyak bisa juga di lahirkan betina fertil dan akan di korbankan sebagian atau semua untuk operasional pembuatan sarang demi perlindungan koloni terhadap iklim, cuaca serta predator
  5. Tidak benar bahwa rumus bibit unggul adalah jika bibit tersebut bersarang banyak ( labirin, gamet jumlahnya banyak ) Karena labirin atau gamet yang di pakai untuk meletakkan telur kroto berbeda dengan labirin atau gamet yang di pakai untuk pertahanan diri ( koloni ) dari iklim, cuaca serta menangkal gangguan predator.
  6. Ternak kroto tanpa ratu tidak akan maksimal karena ujung tombak dari koloni utuh juga dalam proses budidaya adalah semut ratu sang master ini

Demikian yang bisa kami sampaikan malam hari ini, semoga sedikit banyak bisa memberikan pencerahan terhadap dasar ilmu budidaya semut rangrang penghasil telur kroto. Ketemu lagi pada postingan mendatang, Mohon ma'af jika ada salah-salah kata, gaya bahasa serta lainnya. Terima kasih sudah berkunjung di Republik Kroto



Salam Hormat,



Republik Kroto

6 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih gan informasinya...

hary,kangmas mengatakan...

masuk akal .,jenius n terima kasih infonya.

Unknown mengatakan...

makasih atas penjelasannya gan

ESTEGER mengatakan...

Siip!..analisanya bagus bgt

Unknown mengatakan...

Trimakasih ilmunya sangat brmanfaat .

Unknown mengatakan...

Trims kasih ilmunya sekarang saya mulai paham tentang semut

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting